Rabu, 13 Oktober 2010

PERBANYAKAN TANAMAN


Sejak revolusi pertanian, pengembangan pertanian terus meningkat. Manusia yang lebih modern mulain menciptakan perbanyakan tanaman yang dipelajari dari kejadian-kejadian alam, seperti setek, cangkok, okulasi dan merunduk. Sejak perkembangan ilmu pengetahuan mulai maju, ditemukan tehnik perbanyakan tanaman yang lebih canggih seperti tehnik kultur jaringan. Melalui kultur jaringan bagian tanaman yang kecil bisa menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar hingga mencapai ribuan.
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan dua yaitu :

I.Perbanyakan tanaman secara generative ( sexsual)

Perbanyakan secara generative (sexsual) dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dengan penyerbukan antara bunga jantan (serbuk sari) dan bungan betina (kepala putik). Secara alami proses terjadi penyerbukan dengan bantuan angin atau serangga. Namun saat ini pernyerbukansering dilakukan oleh manusia, terutama para pemulia tanaman untuk memperbanyak dan menyilangkan tanaman dari beerapa varietas yan berbeda. Dalam perbanyakan secara generative, biji digunakan sebagai alat perbanyakan. Bahan tanaman yang berasal dari biji disebut benih.
Perbanyakan secara generative memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan perbanyakan secara generative adalah :

I.                   Tanaman bisa diperoleh dengan medah dan cepat
II.                Biaya yang dikeluarkan relative murah
III.             Umur tanaman lebih lama
IV.             Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang lebih kuat
V.                Varietas-varietas baru diperoleh dengan cara menyilangkannya
VI.             Dapat diunakan untuk daerah penghijaun

Kekemalahan perbanyakan secara generative yaitu :

I.                   Tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama dengan induknya.
II.                Varietas yang yang baru muncul belum tentu yang lebih baik
III.             Waktu berbuah lebih lama dan kualitas tanaman baru diketahui setelah berbuah
IV.             Jika ditanam, dari ratusan atau ribuan biji yang berasal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman yang baru dengan sifat beragam.

Saat ini perbanyakan tanaman secara generative masih sangat banyak dilakukan terutama untuk menghasilkan jenis tanaman yang baru yang mempnyai kualitas kualitas bagus melalui cara penyilangan. Contoh tanaman tanpa biji. Biji yang berasal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam. Ada yang sifatnya sama, atau bahkan lebih unggul dibandigkan dengan sifat pohon induknya.

Karena biji merupakan organ perkembangbiakan yang terbentuk dalam buah sebagai hasil pendewasaan bakal biji yang dibuahi. Perbanyakan melalui biji didahului dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina tanaman induk.

Siklus hidup sexsual atau generative

            Dalam siklus ini sifat sifat turunan merupakan sumbangan genetis tetuanya. Reproduksi dengan biji akan menyebabkan variasi antar tanaman. Pertumbuan dan perkembangan tanaman dari perkecambahan terjadi tiga fase yaitu :

1.      Fase embrio yang dimulai dengan fase antara gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk zigot.
2.      Fase juvenile dimulai dengan perkecambahan biji dan embrio tumbuh menjadi tanaman muda.
3.      Fase transisi adalah fase pada saat tanaman secara bertahap kehilangan sifat juvenilitas nya dan memasuki masa dewasa.

Struktur biji (benih)

            Pada umum nya benih mempunyai susunan yang sama terdiri dari : embrio (akar dan tunas muda) dan cadangan makan yang diperlukan untuk pertumbuhan sampai daun-daun tanaman aktif melakukan fotosintesis. Phaseolus sp mewakili benih tanaman dikotil terutama kacang-kacangan. Embrio terdiri dari plumula dan radikel muda, memduduki sebagian kecil dari berat benih total bit gula sabenarnya juga termasuk dikotil namun memiliki struktur yang berbeda dengan phaseolus sp. Dalam benih it gula, candangan makanan terutama disimpan dalam periperm dan endosperm dan sedikit dalam kotiledon.

            Tipe perkecambahan juga berbeda-beda untuk setiap tanaman. Pada tanaman jagung dan beberapa tanaman serelia yang lain bagian yang tersisa dari benih dan tetap tertinggal didalam tanah sewaktu daun pertama muncul dari keleoptil. Tipe perkecambahan seperti ini disebut hypogeal. Sedangkan tanaman yang lain mempunyai tipe yang berbeda. Dimana kotiledon muncul keatas permukaan tanah dan berkembang menyerupai daun yang mengandung korofil. Tipe perkecambahan seperti ini disebut epigeal.

Faktor- faktor lingkunagan yang mempengaruhi perkecambahan
1.      Ketersedian air
2.      Suhu
3.      Pertukaran gas antara enbrio dan atmosfer
4.      Cahaya
5.      Penyimpanan dan perlakuan benih

II. PERBANYAKAN SECARA VEGETATIVE ATAU ASEXSUAL

            Perbanayakan secara pegetative adalah perbanyakan tanaman yang menggunakan bagian-bangian vegetative tanaman seperti akar, batang dan daun. Sama seperti perbanyakan tanaman sacara generative, perbanyakan tanaman secara vegetative juga mempunyai kelebihan dan kelemaha. Kelebihan dari perbanyakan secara vegetative adalah:
1.      Tanaman yang dihasilkan mempunyai sifat yang sama dengan induk nya
2.      Lebih cepat berbuah dah berreproduksi
3.      Tanaman dapat tumbuh pada daerah tanah yang dangkal

Kelemahan dari tanaman ini adalah :
1.      Selain mewarisi sifat baik induknya tanaman juga mewarisi sifat jelek induknya
2.      Perakarannya kurang kuat karena akar tunggang nya tidak ada
3.      Mudah roboh jika terkena angin besar
4.      Sukar tumbuh didaerah yang air tanahnya dalam
5.      Biaya pengadaan bibit lebih mahal
6.      Sulit memperoleh tanaman dalam jumlah besar dari satu pohon induk

Siklus hidup asexsual atau vegetative

            Pada perbanyakan secara asexsual atau vegetative genotip dari induk diwarisi sacara sempurna. Bahan yang dipilih untuk perbanyakan karena sifat vegetative nya dan diambil sebelum mencapai fase dewasa akan tetap menunjukkan sifat juvenilnya. Bahan tanaman yang dipilih karena sifat juvenilnaya ataupun transisinya dan tetap secara biologi dewasa. 

            Fase vegetative adalah fase tanaman dengan perpanjangan akar dan batang, peningkatan volume tanaman dan perluasan daun. Perbanyakan secara vegetative mencakup beberapa cara antara lain : (batang, akar, dan daun) okulasi dan penyambungan. Tidak seperti perbanyakan secara generative yang dapat ditanam secara langsung dilapangan, kecuali untuk benih yang berukuran kecil, untuk perbanyakan secara vegetative biasanya perlu disemaikan lebih dulu sebelum ditanam dilapangan.

Teknik perbanyakan dengan setek

            Setek atau cutting merupakah salah satu teknik perbanyakan tanaman secara vegetative. Tanaman yang disetek dipotong salah satu bagiannya. Potongan tanaman bisa langsung ditanam ditanah. Dibandingkan dengan perbanyak vegetativenya lainnya setek setek memiliki beberapa keunggulannya sbb :
1.      Sifat tanaman baru sama dengan induknya.
2.      Bagian tanaman induk yang diperlukan sebagai bahan setek relative sedikit, sehingga tidak merugikan tanaman induk.
3.      Mudah dilakukan dan tidak memerlukan technologi yang rumit.
4.      Biaya yang diperlukan sedikit dan waktu yang diperlukan relative singkat.
5.      Jumlah tanaman yang dihasilkan lebih banyak dari pada cangkok dan okulasi.
6.      Tanaman baru hasil setek memiliki keseragaman umur.


Factor-faktor yang mempengaruhi regenerasi tanaman tanaman dari setek.
1.      Seleksi bahan setek
2.      Waktu pengabdian
3.      Perlakuan pada setek

Macam-macam setek

1.      Setek batang
2.      Setek daun
3.      Setek akar

Teknik perbanyakan dengan okulasi (budding)

            Okulasi atau budding adalah teknik perbanyakan tanaman tanaman secara vegetative dengan cara menggabungkan dua tanaman atau lebih. Teknik ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
1.      Perbanyakan klon yang tidak bisa diperbanyak dengan cara lain.
2.      Mengambil kebaikan sifat batang bawah atau atas.
3.      Memparcepat pertumbuhan dari seleksi bibit.
4.      Memperoleh bentuk khusus pertumbuhan.
5.      Memperbaiki bagian pohon yang rusak atau rusak.

Teknik perbanyakan dengan penyambungan (grafting)

            Teknik penyambungan dilakukan dengan menyambugkan atau menyisipkan batang atas ke bawah. Batang bawah yang digunakan bisa berasal dari biji setek bahkan tanaman yang sudah tua untuk diremajakan atau diganti dengan varietas baru.

Teknik perbanyakan dengan pencangkokan (marcottage atau layerage)

            Teknik cangkok banyak dilakukan untuk memperbanyak tanman hias atau tanaman buah yang sulit diperbanyak dengan cara lain seperti melalui biji, setek atau sambung. Tanaman hias biasa dicangkok umumnya memiliki cambium dan zat hijau daun. Pencangkokan adalah metode menumbuhkan akar adventif pada batang sementara batang tetap melekat pada tanaman induk.

Faktor-faktor yang mempengaruhi regenerasi pada pencangkokan.
1.      Perlakuan yang menghambat translokasi bahan-bahan organic dari pucuk kebawah.
2.      Hindari bagian yang diakarkan dari cahaya.
3.      Adanya ZPT.

Macam-macam pencangkokan antara lain :
1.      Pencangkokan ujung.
2.      Pencangkokan sederhana.
3.      Pencangkokan udara.
4.      Pencangkokan bumbu.
5.      Pencangkokan dengan penimbunan.

Teknik perbanyakan dengan kultur jaringan

            Teori dasar kultur in vitro berasal dari teori yang di rumuskan oleh schwan dan schleiden tahun 1883 yaitu tentang totipotensi (total genetic pontential). Teori tersebut menyakan bahwa sel atau jaringan mempunyai kemampuan untuk membentuk semua tipe sel dan atau membentuk tanaman lengkap.


Moga bermanfaat ya....!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar